Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan menyelimuti wilayah Jakarta Timur dan selatan, Rabu pagi, 9 November 2022.
Sementara, wilayah lainnya dilaporkan bakal diguyur hujan dengan intensitas ringan dan di sejumlah titik berpotensi dibarengi petir dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan BMKG berlangsung hingga malam hari.
Advertisement
Baca Juga
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jaksel dan Jaktim pada sore dan menjelang malam hari," imbau BMKG diperingatan dini cuaca, Rabu.
Untuk daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Bekasi, dan Depok diprediksi cerah berawan pagi hari. Sedangkan hujan turun di siang hingga malam hari.
BMKG bahkan kembali memperingatkan adanya potensi hujan lebat disusul petir dan angin kencang hingga malam di sejumlah kota penyangga Ibu Kota.
"Waspada potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kab. dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab. dan Kota Bekasi," kata BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Hujan Ringan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Jakarta Selatan | Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Timur | Berawan Tebal | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Kepulauan Seribu | Hujan Ringan | Berawan | Hujan Ringan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Bogor | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
BPBD: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jakarta hingga Januari - Februari 2023
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan besarnya potensi cuaca ekstrem yang bakal melanda Ibu Kota, diperkirakan sampai Januari hingga Februari 2023.
"Memang sampai Januari-Februari (2023) potensinya besar, karena ada gejala La Nina," ujar Isnawa kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Selama gejala La Nina itu, Isnawa lanjut menyampaikan bahwa sejumlah daerah DKI Jakarta berpotensi diguyur hujan dengan curah hujan di atas rata-rata. Kendati demikian, BPBD DKI, kata dia, akan senantiasa memberikan peringatan.
"Ada cuaca ekstrem, curah hujan di atas rata-rata. Begitu kira-kira. Kami selalu menginformasikan (potensi atau peringatan) itu," jelas dia.
Isnawa juga mengimbau masyarakat untuk work from home (WFH) di tengah potensi cuaca ekstrem di Jakarta. Terlebih Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memberikan arahan terkait hal itu.
"Pada saat Pak Pj dilantik, itu kan ngasih pengarahan ke semua jajaran kan. Mulai dari lurah, wali kota, dan kadis. Yang beliau sampaikan itu adalah kemungkinan untuk WFH untuk para pekerja," kata Isnawa.
"Nah, kemudian pada saat itu diulang lagi saat beliau mengambil apel di Monas kepada jajaran Dishub," lanjut Isnawa.
Advertisement
Kebijakan WFH
Kendati demikian menurut Isnawa kebijakan WFH dikembalikan kepada kantor masing-masing. Pasalnya belum ada aturan tertulis yang mengatur hal tersebut.
"Kalau saya menyikapinya ada ketentuan tertulis ya, tetapi kalau saya menyikapinya, yang tahu WFH apa enggak kan pemilik-pemilik gedung kantor kan. Pimpinan-pimpinannya terkait dengan beban kerja," katanya.
Lebih lanjut, Isnawa menyampaikan bahwa imbauan WFH yang diserukan Pj Gubernur adalah untuk mengurangi kemacetan akibat cuaca ekstrem. Mengingat apabila Ibu Kota diguyur hujan deras, maka akan genangan yang dapat menimbulkan kemacetan di mana-mana.